Keberlanjutan Program Pendek untuk Usaha Kecil

Banyak proyek-proyek pembangunan di Dunia Ketiga menyediakan kursus singkat di universitas lokal atau lembaga teknis untuk membantu usaha kecil meningkatkan keterampilan teknis dan manajemen mereka. Didukung oleh hibah dari luar negeri, program ini biasanya mengenakan biaya rendah yang disubsidi. Keberlanjutan jangka panjang selalu tujuan, tetapi klien membutuhkan bantuan jauh dari mampu untuk membayar biaya ekonomi. Ini adalah kekhawatiran di Kumasi, Ghana, pada tahun 1995, ketika sekelompok industrialis skala kecil diminta untuk melihat penyelenggara kursus untuk pertemuan malam khusus.

Kelompok ini telah terpilih sebagai juru bicaranya Bapak Samuel Quaye dari ENTESEL Ltd, Tema. Pria ini tenang-diucapkan memerintah kehadiran dan otoritas alami mulai dengan memuji penyelenggara untuk memasang saja, yang mereka yakin akan berbuat banyak untuk memperkuat industri. Mereka belajar hal-hal yang mereka tahu mereka perlu tahu, serta hal-hal yang mereka tidak menyadari bahwa mereka perlu tahu. Mereka berharap akan ada lebih banyak program seperti di masa depan tapi apa yang bersangkutan mereka adalah keberlanjutan. Mereka cemas bahwa program harus terus lama setelah dukungan asing berakhir, dan mereka memperingatkan penyelenggara untuk tidak menetapkan harapan terlalu tinggi.

'Ambil contoh makanan yang Anda berikan, "kata Mr Quaye," Ini jauh lebih baik daripada sebagian besar peserta digunakan untuk makan. Makanan saja pasti biaya lebih dari seluruh biaya kehadiran. Hal yang sama bisa dikatakan akomodasi. Ketika kata keluar tentang katering dan akomodasi kursus ini, orang akan terburu-buru untuk menikmati liburan murah di Kumasi. Anda akan menarik orang-orang yang tidak tertarik dalam meningkatkan pengetahuan teknis mereka. '

Kwame senang bahwa orang-orang yang bertanggung jawab telah diakui dilema penting, tapi dia meminta mereka untuk menyarankan beberapa solusi. Sam Quaye mengatakan bahwa mereka percaya banyak uang yang bisa diselamatkan dengan meminta peserta untuk menemukan akomodasi mereka sendiri di Kumasi. Biaya katering dapat dikurangi untuk menyediakan hanya cahaya siang. Pertengahan pagi dan sore hari makanan ringan yang tentu tidak perlu. Mereka juga merasa bahwa biaya dapat ditingkatkan untuk berkontribusi mengimbangi biaya instruksi.

Kwame mengucapkan terima kasih kelompok untuk menawarkan saran ini dan untuk mencari di luar manfaat langsung. Namun, ia merasa bahwa jika biaya yang meningkat, suatu cara harus ditemukan untuk membantu orang-orang muda yang tidak mampu membayar. Juga, pada soal akomodasi kampus, ia percaya bahwa itu diberikan sejumlah keunggulan, seperti kesempatan untuk pertemuan ini, dan studi lebih lanjut di malam hari. Ini juga memberi orang yang tidak pernah memiliki kesempatan untuk belajar di universitas perasaan bahwa mereka telah mengalami kehidupan akademik, termasuk bagian dari dimensi sosial. Kesimpulannya disepakati untuk mempengaruhi perekonomian dengan mengurangi tingkat akomodasi dan katering, dan secara bertahap meningkatkan tingkat biaya, namun mereka masih dipaksa untuk menyadari bahwa mereka jauh dari keberlanjutan.

Kalau kalian mau mendapatkan kursus secara online dan 100% gratis, coba datang ke www.smartnesia.net "Smart Indonesia". Disitu kalian juga bisa membaca artikel-artikel unik dan info-info yang akan menambah wawasan kalian.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: